Jumat, 03 November 2017

Perayaan HUT Sebagai Prestasi ataukah Prestis?

      Merayakan hari ulang tahun seakan menjadi sebuah adat yang patut dilakukan, baik oleh seseorang maupun sebuah instansi. Hari ulang tahun sering diperingati dengan berbagai cara, ada yang merayakan dengan sederhana tak jarang juga merayakan dengan cara yang meriah.
Pamflet Galical
      Seperti halnya SMAN 2 Magelang yang mana pada tahun ini genap berusia 38 tahun pada 23 Oktober 2017. Tentu saja momen besar seperti ini tidak akan dilewatkan begitu saja, seakan menjadi sebuah keharusan setiap kepengurusan selalu merayakannya. Ditambah lagi dengan adanya kegiatan serupa yang kerap diadakan oleh sekolah lain membuat hal tersebut lazim dilaksanakan, walaupun biaya yang digelontorkan terbilang cukup besar.
       Perhelatan yang dilakukan terbilang beragam dimulai dengan adanya turnamen futsal, turnamen voli, jalan santai dan sebagainya, kemudian diakhiri dengan konser akbar yang bertajuk "Galical" dan mengusung jargon "Back to 90's" seperti yang tertera dalam pamflet. Konser tersebut bisa dibilang wah, karena menggandeng artis yang telah berkiprah di jagad industri musik Indonesia. Tentunya bukan isapan jempol belaka bahwa dana yang dikeluarkan tidak sedikit, OSIS selaku panitia yang menggadang suksesnya acara tersebut, rela mondar-mandir untuk menyukseskan acara tersebut. 
        Bukan hanya sebagai perayaan belaka, ada beberapa anggapan bahwa acara ini diadakan sebagai ajang persaingan kepopuleran sekolah semata. Dilihat dari beberapa sekolah yang menjadi patokan akan standar pelaksanaan kegiatan. Karena tidak hanya mengundang band indie pasti ada musisi papan atas. Turut serta acara "Galical" ini mengundang Sheila On 7, band yang tidak hanya segelintir orang yang tau.
        Mementingkan kegiatan menjadi memorable sebaiknya jangan terlalu menjadi pertimbangan, ada faktor lain yang harus lebih diperhatikan karena acara ini menimbulkan polemik, dimulai dari pencarian dana hingga waktu pelaksanaan yang dilakukan pada malam hari. Tentunya mengadakan event berskala besar tidak dilarang namun harus mempertimbangkan sisi positif dan negatif yang mengiringi acara tersebut.
                      Kita patut bangga dengan adanya prestasi seperti ini, namun alangkah baiknya kita juga harus memperhatikan prestasi akademik karena mutu dan standar pendidikan sekolah tidak dilihat dari megahnya konser perayaan HUT. Semoga kedepannya prestasi akademik SMA 2 dapat meningkat dari tahun ke tahun.

Putra Karjadimedja Pedjuang Multitalenta

      Dlajdad atau Soedlajad lahir di Magelang 15 April 1925, meninggal 22 April 1999. Lahir danbesar dari keluarga pedagang yang bertempat tinggal di desa Malanggaten. Masa kecilnya ia disekolahkan di sekolah rakyat Christelijke Vervlogschool masuk pada umur 9 tahun dan lulus pada umur 14 tahun, atau bisa dibilang ia lulus dari sekolah dasar.
       Masa mudanya ia menjadi aktif dalam kegiatan kemiliteran, hal ini dimulai saat ia bergabung dengan pasukan jepang Genseikanbu Zoseng atau pengawas bagian industri perkayuan. Tak lama kemudian Indonesia berhasil memerdekakan diri menjadi negara yang merdeka, yang membuat seluruh hal yang berbau Jepang dihilangkan. Oleh karena itu ia kemudian bergabung menjadi Polisi Tentara dengan pangkat sersan.
       Karena telah memiliki kemampuan dalam bidang militer kemudian ia memutuskan untuk bergabung dengan TNI. Dan pernah juga ia menjadi C.P.M. Karena dirasa tugas untuk menjadi seorang prajurit, ia memutuskan untuk membanting setir ke bidang usaha. Ia memiliki berbagai macam keahlian yang dapat membuat orang menjadi kagum.

        Ia menjadi pengusaha meubel, dan sukses. Disamping itu ia juga menjadi guru keterampilan, di sekolah ST V Magelang. Kemudian ia mecoba hal baru dalam berwirausaha, selain menjadi pengusaha meubel ia juga menjadi peternak ayam dan peternak ikan gurami yang sangat sukses, ia juga pernah membuka lapangan usaha untuk tetangganya dengan mendirikan usaha home industry sandal. Kemudian karena jiwa nasionalisme yang tinggi, terpanggillah hatinya untuk bergabung menjadi Front Pancasila.
          Ia melakukan semua hal baik tersebut tidak selalu dipandang baik, namun ia tetap berusaha dan menganggap semua itu menjadi motivasi. Walaupun sekarang ia sudah tak lagi bersama kita, semoga jasa-jasanya akan selalu dirasakan oleh kita dan amal baiknya menjadi teman serta penerang disana. Aamiin.

Popular Posts